
Puncak musim panas di Geelong. Minggu ini suhu sangat panas, puncaknya hari Kamis lalu ketika suhu mencapai 45oC. Diperkirakan hawa panas akan berlangsung selama 2 minggu. Weleh..weleh, penderitaan kami masih harus diperpanjang seminggu lagi. Hawa panas ini hasil kiriman dari 'The Red Centre' - gurun pasir di tengah benua Australia. Kalau sedang musim panas, 'The Red Centre' biasanya iseng mengirimkan angin kencang berhawa panas. Mirip kota Bogor yang iseng mengirimkan banjir ke Jakarta di bulan Januari-Februari. Waktu di Bogor dulu kami sering bercanda, kalau kami yang di Bogor kencing bareng, Jakarta yang kebanjiran, he..he. Sekarang kami yang kena batunya, dapat kiriman hawa panas dari gurun. 'Untung' hawa panas begini biasanya hanya berlangsung 2 minggu. 'Keuntungan' yang lain, hawa panas ini juga memanaskan air laut sehingga cukup hangat untuk berenang atau
surfing. Walaupun disini banyak pantai yang bagus dan bersih, tetapi airnya terlalu dingin. Nah hari ini kami rame-rame ke pantai untuk menikmati air laut yang hangat. Pilihan kami kali ini jatuh ke Torquay - 20 menit dari rumah kami di Geelong. Selain terkenal sebagai produsen Quick Silver, Billabong dan Roxy, kota Torquay juga terkenal dengan pantainya yang indah. Yang agak berbeda dengan kebiasaan di tanah air, orang Aussie bawa tenda ke pantai sehingga bisa seharian bermain/berjemur. Chika & Caca semangat sekali nbantuin pasang tenda, trus buat istana pasir, berenang, dan
body surfing. Tahun ini Caca sudah berani body surfing sendirian.
Well done, Caca! Berenang lagi, main pasir lagi,
body surfing lagi ... tak terasa hari sudah sore dan kulit sudah seperti udang rebus. Maksud hati pengin kulit 'tan' apadaya jadi gosong...
No comments:
Post a Comment