Wednesday, November 14, 2007

Kansha Sunarto

Caca. Dengan rambut sedikit brindil… mata tajam tapi berkesan sipit (seperti ayahanda), si kecil ini sekarang terdaftar di kindy. Caca, demikian kami biasa memanggilnya, sudah tidak sabar ingin segera merasakan preparation class at primary school. Sedikit manja karena merasa bungsu. Kalau tiba waktu makan, semua akan berteriak “cepetan Ca….” Dengan sengaja Caca akan makan dengan lambat dan berharap akan segera disuapi.
Gayanya penuh spontanitas, komentarnya segar dan kreatif. Itulah Caca kami yang selalu membuat orang serumah ingin tertawa. Ballerina & Violinist … itulah yang menjadi cita-citanya. “I don’t want to be a Vet like mum & dad, because I am scared with blood”. Seperti juga si sulung, membaca menjadi hobi yang mengasyikkan buat Caca. Belum juga mulai di prep class, Aussie nibble (buku cerita anak-anak Oz) telah dilahapnya dengan cepat. Caca…, kami juga sudah tak sabar melihatmu memakai seragam Newcomb Park Primary School.

Chika Sunarto

Chika. Gadis kecilku ini baru saja 7 tahun. Hitam manis dengan mata berbinar menunjukkan kecerdasannya. Sekarang ini sedang susah diatur dan sok tahunya itu lho yang selalu membuat aku gemas dan selalu timbul keributan kecil antara kami. Ingin selalu independence tetapi setiap kali habis mandi masih minta diolesin minyak telon atau lotion karena tangannya gak mau lengket (aku selalu melakukan dengan sedikit gemes , karena tubuhnya yang singset sejak kecil membuatku selalu ingin mencubitnya). Buku…buku…. dan buku…. Itulah yang selalu membuat matanya semakin berbinar setiap kami pergi ke perpustakan atau toko buku. "I want to be an Author". Itulah salah satu cita-citanya. Aku sebut salah satu karena selain menjadi penulis, Chika juga ingin menjadi Vet seperti ayah-bundanya. Selain itu Chika juga ingin bekerja di CSIRO, lembaga riset terbesar di Australia tempat ayahannda melakuan riset untuk meraih PhD-nya. Karena …"CSIRO has a big and tall tower, which I can see it from my school". Setiap kali dia menjawab itu, aku baru sadar dia memang gadis kecilku yang masih polos dan lucu, dan pasti aku segera mencubit atau mencium pipinya yang menul-menul. Chika adalah chika yang selalu menyukai tantangan baru dan selalu ingin menyeselesaikannnya sampai sempurna tetapi selalu lupa meletakkan topi di sekolah sampai Miss Ross dua kali menemukannya. Entah tertinggal di mana…. Sepatu ballet yang ternyata tinggal sebelah, pasangannya tertinggal entah dimana. "May be in the change room". Itulah jawabannya sembari matanya berkaca-kaca karena takut bundanya marah. Itulah Chika (cinta kami).